Sabtu, 22 Mei 2010

Tambah2, Kurang2, Kali2, dan Bagi2

Kulangkahkan kaki dari rumah menuju sebuah warung yang berdekatan dengan rumah, di warung itu aku memiliki janji dengan seorang teman, karna hari ini aku dan teman mau pergi k suatu tempat di daerah kramat, jakarta pusat, kira-kira 20 menitan lah dari warung menuju tempat tersebut. Dengan sebotol teh botol aku melepaskan dahaga dan kepenatan akan panasnya cuaca hari ini.

huih....., panasnya hari ini, kata temanku yang baru datang.
oh iya pukul berapa kita k kantor temanmu, sahutku.
kira-kira 15 menit lagi lah, kata temanku.
y udah, makan dulu deh sebelum berangkat, lapar nih, kataku.
oh iya aku juga belum makan juga, sahut temanku.

Selesai makan kami langsung berangkat ke kantor temannya itu, sesampai disana aku menunggu di sebuah halte dekat kantor temannya itu, sedangkan dia langsung pergi untuk menemui temannya yang satu lagi. Kepenatan terjadi lagi saat aku menunggu temanku itu, berjam-jam aku menungu seperti orang kebungungan, setelah jam 15.30 Wib temanku itu datang dan bersamaan temannya juga datang dari arah selatan.

Kami berdua langsung di ajak masuk ke dalam ruangannya, setengah jam kami ngobrol-ngobrol, dari A sampai Z, di sela-sela obrolan kami, tiba2 teman dari temannya datang, dan langsung gabung bersama kami. Dan teman dari temannya pun ikut gabung ngobrol,.

Di sela-sela obrolan kami, ada satu pembicaraan yang menarik buat ku, dimana pada saat teman dari temannya dia membahas tentang tambah2, kurang2, kali2 dan bagi2. Awalnya aku tidak mengerti apa maksud dari pembicaraan tersebut, setelah aku simak lebih dalam, baru aku mengerti maksud dari pembicaraan itu.

Inti dari pembicaraan itu mengenai keuntungan bila ada kegiatan yang berhubungan dengan uang, temannya itu berkata kalo ada kegiatan orang2 yang ada di dalam kantor sangat teliti dengan tambah2, kurang2, dan kali2 sedangkan klo bagi2 sangat susah di dapat di dalam kantor itu.

Jadi kalo tambah2, kurang2 dan kali2 itu apa maksudnya? kataku bertanya.
Oh..itu, kan gini klo ada kegiatan pasti ada budgetnya, jadi smua orang2 yang ada di kantor ini sangat peka akan hitung2an, misalnya keuntungan untuk dia itu harus ditambah dan juga dikalikan biar mendapatkan keuntungan yang besar, sedangkan kalo kurang harus di tambah dan di kalikan biar keuntungan buat dirinya itu besar, kata teman dari temannya itu.

Oh gitu, nah klo bagi2, aku tanya lagi.
Oh, klo kita dapat untung dari hal seperti itu, biasanya orang2 disini sangat susah untuk membagikan keuntungannya ke orang2, dan biasanya orang2 itu hanya memikirkan diri sendiri, tidak memikirkan orang lain, katanya. sambil tertawa.

Oh gitu..., kataku
Wah pantas saja negara ini tambah hancur, pikirku, dimana2 korupsi itu merajalela, tidak mengenal tempat, umur, posisi, dan banyak hal, pembicaraan itu salah satu bukti betapa bobroknya moral negara ini, jadi kita tidak heran bahwa banyak orang yang menjadi kaya secara tiba2. Dan NKRI yang dulu di banggakan menjadi sebuah perkumpulan orang2 munafik yang memikirikan diri pribadinya.