Ironis jika melihat kehidupan masyarakat di bantaran kali ciliwung, masyarakat bantaran kali ciliwung seakan-akan tidak peduli bahaya-bahaya sedang mengelilingi mereka setiap saat, lihat saja setiap kali hujan datang, bantaran kali ciliwung akan meluap dan masyarakat bantaran kali ciliwung akan mengungsi ke tempat yang aman dari banjir, blum selesai dengan masalah banjir, kesehatan masyarakat di bantaran juga akan terganggu akibat sisa-sisa banjir yang terjadi di bantaran kali cilliwung.
Namun jika kita melihat semua permasalahan yang sebenarnya, amat penting kita telusuri bagaimana dasar permasalahan sebenarnya, penelusuran juga harus mengikut sertakan semua kalangan yang berhubungan langsung dengan Ciliwung, misalnya masyarakat yang tinggal di bantaran kali ciliwung, pemerintah daerah, LSM-LSM yang terkait, serta organisasi-organisasi yang peduli akan kali Ciliwung.
Jika kita lihat sejarah saat penjajahan Belanda, kali Ciliwung merupakan sarana transportasi sungai, dimana kali Ciliwung merupakan akses untuk kapal-kapal Belanda yang akan memasuki daerah yang terletak di tengah-tengah
Karena perubahan zaman kali cilliwung jadi terbengkalai, dimana tata ruang
Setelah semua terjadi baru merasakan dampak permasalahan tersebut dan baru berbondong-bondong melakukan sesuatu untuk menyelesaikan permasalaha itu, mungkin untuk bangsa Indonesia identik dengan kebalikan istilah mencegah lebih baik dari pada mengobati, nah kalo Indonesia sendiri kebalikan dari istilah tersebut mengobati lebih baik daripada mencegah.
Dan permasalahan kali Ciliwung merupakan sebagian kecil dari permasalahan yang ada di Indonesia, dan masih banyak permasalahan-permasalahan yang menjadi PR kita semua, dan mau tidak mau kita harus melakukan sesuatu hal untuk mengatasi masalah-masalah yang melanda bangsa Indonesia sendiri meskipun kalangan-kalangan atas tidak mendukung apa yang kita perbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar